DIBALIK SEMUA TULISAN INI TERDAPAT BANYAK CERITA

Rabu, 24 Juli 2013

Pacaran Islami? Pasti mau kan? :)

Ada kata mutiara yang mengatakan: “Tidak ada asap jika tidak ada api.” Bisa diibaratkan bahwa pacaran adalah asap, sedangkan apinya adalah rasa cinta atau suka kepada lawan jenis. Jadi, kita analogikan begini, bagaimana asap bisa berwarna hitam? Mungkin yang dibakar adalah karet. Bagaimana asap bisa berbau wangi? Mungkin yang dibakar adalah ikan. Untuk bisa mengendalikan asap sesuai keinginan kita, tentu kita harus tau sumber apinya. Jika kita ingin mengarahkan asap sesuai keinginan kita, kita harus tahu sumber apinya.
Kita telah menganalogikan pacaran dan rasa suka dengan asap dan api. Lalu, bagaimana cara kita mengendalikan apinya? Maka kita harus mengetahui tentang pergaulan. Pergaulan, gaul. Ada banyak definisi gaul dari banyak orang. Ada yang mendefinisikan bahwa gaul itu trendy, ada juga yang mendefinisikan banyak teman, dsb. Lalu, apa arti gaul sebenarnya? Apakah orang yang gaul itu orang yang funky? Lalu bagaimana orang Islam yang ingin gaul? Apakah dengan model rambut punk pake baju koko? Gaul bisa bermakna canggih, hebat, atau heboh. NAMUN, penyalahgunaan pergaulan yang terlalu bebas dan tidak bertanggung jawab dapat memberikan banyak dampak negatif. Contoh: ketika seorang pelajar mendapat beasiswa, dan beasiswanya tersebut tidak dipakai untuk 100% urusan kuliah, melainkan dipakai untuk membeli benda-benda yang CANGGIH, HEBAT, dan mengHEBOHkan. Inilah salah satu contoh GAUL yang tidak berTANGGUNG JAWAB. Kita juga bisa belajar dari kasus Nabi Adam ‘alayhis salam dan istrinya, karena kecintaan beliau terhadap istrinya, beliau tidak menolak ajakan istrinya untuk memakan buah surga yang terlarang. Tetapi Allah telah memaafkan keduanya.
Dampak negatif lain dari pergaulan yang kebablasan adalah seks bebas. Tahukah antum? 46% siswa/i Indonesia sudah melakukan seks di luar nikah dan 16% dari mereka telah melakukan aborsi. Hal ini, siapa yang dirugikan? Ya, wanita. Laki-laki mah enak aja, abis make langsung di buang, kayak ngisep rokok gitu.
Jadi bagaimana hukum pergaulan antara wanita dan pria? Halal atau haram? Kalo dihukumi haram, maka niscaya Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam tak akan beristri hingga beliau wafat. Terbukti beliau pernah beberapa kali berinteraksi dengan wanita, salah satunya adalah istri beliau yang pertama, yaitu Khadijah. Ketika remaja, beliau bekerja pada Khadijah untuk memperdagangkan barang dagangannya. Tentu hal ini membutuhkan interaksi yang akhirnya beliau menikah dengannya.
Maka, dari sini, kita mendapatkan teladan dari Rasulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam tentang bagaimana interaksi antara pria dan wanita yang merupakan pergaulan antar sesama manusia. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, (artinya):
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” [QS. Al-Hujurat 49:13]
Maka, pergaulan itu merupakan kewajiban bagi sesama manusia untuk saling mengenal satu sama lain. Bukankah ada sebuah hadits yang menyatakan: “Barangsiapa memutus tali persaudaraan, maka bukanlah bagian dari umatku”?
Nah, ketika kita sudah mengetahui tentang kewajiban dalam bergaul terhadap sesama manusia, dan efek negatif dari pergaulan yang kelewat batas, lalu, bagaimana cara bergaul yang sesuai dengan syari’at?
Ini dia:
1. JAGA PANDANGAN
Allah berfirman, (artinya):
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat“.
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” [QS. An-Nuur 24:30-31]
Dalam artian, bukan berarti kita tidak boleh melihat sama sekali wajah lawan jenis. Tetapi, ketika muncul suatu rasa itu, segera palingkan pandangan. Seseorang diperbolehkan melihat wajah lawan jenis jika memang ada keperluan, misalkan seperti sahabat Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam dari kalangan anshor yang dia ingin menikah dengannya, kemudian Rasulullah memerintahkan kepadanya untuk melihat wajah si wanita terlebih dahulu.
2. JAGA AURAT
dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” [QS. Al-Ahzab 33:33]
Namun yang anehnya, banyak cewek pake jilbab, tapi lekuk tubuhnya itu diperlihatkan. Tujuannya apa? Ada juga yang sudah pake jilbab lebar-lebar, tapi pake minyak sinyong-nyong segunung gajah. Kalo laki-laki memang sudah menutup aurat mereka dengan benar, karena saya (penulis blog) gak pernah lihat laki-laki di depan umum pake handuk yang pas-pasan nutup auratnya, yaitu dari puser ampe lutut. Maka dari itu, laki-laki menutup auratnya dengan cara menjaga sikap dan akhlak di hadapan wanita, jangan alay, jangan lebay.
3. ADIL DAN MENGHARGAI
Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.” [Al-Hujurat 49:11]
Bertemanlah dengan siapa saja, dari Jawa, Madura, Dayak, Bugis, asal jangan olok-olokkan. Cuma gara-gara ditolak jadi pacar, eh di status facebook ditulis yang macem-macem. Cuma gara-gara ditolak jadi pacar, eh, tawuran antar genk. Gak jelas banget gitu…
4. JAGA BICARA
Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” [QS. Al-Ahzab 33:32]
Biasanya, cewek kalo lagi cari perhatian, kalo ngomong suaranya dibikin gimana gitu. Jangankan ngomong, SMS pun tulisannya pake tulisan alay. Terus juga yang cowoknya, kalo udah jatuh cinta, pada pinter ngegombal kayak gini, “Bapak kamu tukang jual pangsit ya? Kok kamu tau? Iya, soalnya bibirmu merah seperti saos, matamu bulat seperti pentolan, rambutmu panjang terurai seperti mie, dan kulitmu hitam manis seperti kecap, aku jadi tergiur melihatmu sepertinya tergiurnya aku melihat jeruk nipis, setelah kucium ternyata rasamu pahit seperti sawi” (ini asli dari penulis blog). Rayuan gombal kayak gini yang bisa menggoda cewek.
5. JAGA HATI
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” [QS. Ar-Ra’d 13:28]
Maknanya, hati itu perlu asupan makanan, yaitu DZIKRULLAH, dzikir kepada Allah, mengingat Allah.
Jika kamu sanggup menjalani KELIMA persyaratan di atas ketika kamu sedang berduaan dengan pacar kamu, silahkan u lanjutken pacaranmu. Kalo gak bisa, ya BERHENTILAH PACARAN, karena itu bisa merusak kamu dan pacaran itu termasuk kegiatan maksiat.
Jumhur Ulama berpendapat, pacaran yagn bertujuan untuk sekedar ‘Just having fun’ hukumnya adalah HARAM. Namun, apabila pacaran yang dimaksud adalah Ta’aruf, hukumnya boleh. Untuk pembahasan lebih lanjut mengenai ta’aruf yang sesuai sunnah, mungkin bisa searching sendiri di google, atau tanya ama Pak Kiyai, guru ngaji, Pak Ustadz, dsb. (hati-hati, kadang ada Pak Ustadz yang lagi pacaran tapi katanya ta’aruf, banyak kok).
Bukan berarti kita tidak boleh mencintai lawan jenis. Cinta terhadap lawan jenis itu adalah fitrah manusia dan kewajiban, justru orang homo dan lesbi bisa kena adzab seperti kaum Nabi Luth. Namun, seperti yang dikatakan di atas tadi, apinya harus dikendalikan supaya asapnya bagus.
Say no to berdua, tetap suci sampai akad nikah, hati bebas bakteri!
Pacaran setelah menikah, itu lebih nikmat dan romantis, karena pengalaman pertama dan lokasinya pun strategis di atas tempat tidur tanpa khawatir harus aborsi, putus sekolah/kuliah, dimarahin mama-papa, masuk neraka, dsb. Semuanya HALAL.
Carilah jodohmu dengan cara yang baik, niscaya ALLAH akan memberikan yang terbaik.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” [QS. Ar-Rum 30:21]
Maka, biarkanlah indah pada waktunya……

Subhanakallahuma wabihamdika…….

Source : http://hannasislam.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar